Sejarah berdirinya KUA tidak dapat dipisahkan dengan keberadaan sejarah kerajaaan islam di Indonesia dan juga sejarah kemerdekaan Negara Indonesia juga terkait erat dengan berdirinya Kementerian Agama Republik Indonesia, pada tanggal 3 Januari 1946. yang tertuang dalam Penetapan Pemerintah No. 1/SD Tahun 1946 tentang Pembentukan Kementerian Agama, dengan tujuan Pembangunan Nasional yang merupakan pengamalan sila Ketuhanan Yang Maha Esa. Dengan demikian, agama dapat menjadi landasan moral dan etika bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dengan pemahaman dan pengamalan agama secara benar diharapkan dapat mendukung terwujudnya masyarakat Indonesia yang religius, mandiri, berkualitas sehat jasmani rohani serta tercukupi kebutuhan material dan spiritualnya.

            Guna mewujudkan maksud tersebut, maka di Daerah dibentuk suatu Kantor Agama. Kantor Agama Provinsi, Kantor Agama Daerah (Tingkat Karesidenan) dan Kantor Kepenghuluan (Tingkat Kabupaten) yang merupakan perpanjangan tangan dari Kementerian Agama Pusat bagian B, yaitu : bidang Kepenghuluan, Kemasjidan, Wakaf dan Pengadilan Agama. Dalam perkembangan selanjutnya dengan terbitnya Keputusan Menteri Agama (KMA) Nomor 517 Tahun 2001 tentang Penataan Organisasi Kantor Urusan Agama Kecamatan, maka Kantor Urusan Agama (KUA) berkedudukan di wilayah Kecamatan dan bertanggung jawab kepada Kepala Kantor Departemen Agama Kabupaten/Kota yang dikoordinasi oleh Kepala Seksi Urusan Agama Islam/Bimas Islam/Bimas dan Kelembagaan Agama Islam dan dipimpin oleh seorang Kepala, yang tugas pokoknya melaksanakan sebagian tugas Kantor Departemen Agama Kabupaten/Kota di bidang Urusan Agama Islam dalam wilayah Kecamatan. 

         Dengan demikian, eksistensi KUA Kecamatan sebagai institusi pemerintah dapat diakui keberadaannya, karena memiliki landasan hukum yang kuat dan merupakan bagian dari struktur pemerintahan di tingkat Kecamatan Begitu juga dengan keberadaan Kantor Urusan Agama Kecamatan Undaan tentunya juga tidak dapat dilepaskan dari sejarah lahirnya Kementerian Agama, dari penelusuran sejarah tentang pencatatan perkawinan bagi warga kecamatan Undaan didapatkan bukti bahwa pencatatan perkawinan bagi warga kecamatan Undaan sebelum tahun 1938 ternyata tercatat di buku pencatatan nikah di Ranting Prawoto Kawedanan Prawoto Karesidenan Pati, (sekarang menjadi KUA Kec.Sukolilo Kabupaten Pati). Selanjutnya mulai tahun 1938 cikal bakal KUA Kecamatan Undaan sebagai pelaksana pelayanan Nikah Talak Cerai dan Rujuk dengan kelengkapan administrasinya mulai berdiri, namun masih bergabung di Kawedanan Kota dan bertempat di Krian kompleks Masjid Agung Kudus. 

          Pada tahun 1955 KUA Kecamatan Undaan sebagai Kantor Pelayanan dan Kantor Administrasi berdiri di wilayah kecamatan Undaan bersamaan dengan berdirinya wilayah kecamatan Undaan sebagai Pelayananan pemerintahan di tingkat Kecamatan beserta Kantor Dinas/Instansi pendukung pemerintahan di wilayah kecamatan Undaan. Kantor Urusan Agama Kecamatan Undaan pada awalnya berada di Desa Undaan Kidul sebelah utara Kantor Koramil Undaan yang sekarang. Sedangkan yang menjabat sebagai Kepala KUA pada waktu itu adalah K. MUSTAIN pejabat Kepala KUA Kecamatan Undaan yang pertama tahun 1955 s/d 1962, beliau berasal dari Desa Bae Kecamatan Bae.

            Karena sesuatu dan lain hal KUA Kecamatan Undaan mengalami perpindahan Kantor yaitu sejak tahun 1962 masih di Desa Undaan Kidul tapi numpang di rumah bapak K. MASDUKI yang merupakan pejabat Kepala KUA yang kedua menjabat selama 15 tahun yaitu dari tahun 1962 s/d 1977. Dalam perkembangan sejarah berikutnya pada tahun 1975 lokasi KUA Kecamatan Undaan pindah dari rumah Bapak K. Masduki ke lokasi depan Kantor Kecamatan Undaan, sekarang berdiri Gedung KKM yang digunakan untuk kegiatan pelayanan bagi PPAI Kecamatan Undaan, akhirnya pada tanggal 7 Oktober 1980 KUA Kecamatan Undaan pindah ke Desa Ngemplak berada di lokasi Kompleks Masjid Besar Attaqwa Ngemplak dengan bangunan gedungnya yang megah dan masih eksis sampai dengan sekarang.

TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke http://kuaundaankudus.blogspot.com/2015/04/sejarah.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.